Saturday, March 19, 2016

EMPOWERING YOUTH



Empowering Youth
            Dunia, yang dikatakan tempat yang paling indah untuk di pandang, tempat yang paling nyaman untuk dinikmati masanya, dan rangkaian kehidupan yang paling bercampur aduk antara kebaikan dan keburukan yang tiada hentinya bertempur saling mengalahkan.
            Begitulah kiranya gambaran dunia masa demi masa, kekuasaan yang diperebutkan, tanah yang dijajah, keangkuhan yang disebar kesetiap sudut dunia ini. Yang tak dipungkiri sudah menjadi kodrat setiap manusia untuk terus ingin menguasai apa yang ia ingini. Tak terkecuali pemuda.
            Pemuda yang katanya menjadi tulang punggung bangsa, yang ceritanya pula memiliki kekuatan besar untuk mengguncang dunia, yang dielu elukan akan menyelamatkan negeri negeri yang terjajah dirinya sendiri. Harapan yang dielu elukan seakan memang terus terpancarkan dihadapan setiap kalangan manusia di negerinya masing masing.
            Setiap generasi memiliki sesosok atau bahkan sekelompok pemuda yang menjadi tiang kokoh penyangga bangsa, tak henti hentinya terus hadir sosok sosok baru yang seakan mengejawantahkan apa yang telah dituliskan takdir dalam suratannya. Inilah pemuda, yang terus ditunggu tunggu kemasyuran kekuatannya, fikiran idealisnya dan keajaiban dari setiap apa yang ia sentuhkan.
            Saat kita menengok untuk melihat keajaiban apa yang akan tertulis lewat tangan para mpu mudanya bangsa, seakan kita hanya bisa terhenyak, berharap akan timbul benar benar keajaiban. Namun, beginilah keadaan Sang Mpu mudanya bangsa, yang dirajai hedonisme dalam nafsunya, dikuasai pemikiran liberal terhadap dirinya yang semakin meredupkan sinar mutiara dalam dirinya. Hanya kefanaan dunia yang dikejar, hingga dalam dirinya tak terbersit sedikitpun memikirkan, bagaimana nasib Negara ini BUNG !?
            Malu, melihat apa yang telah digoreskan centi demi centi oleh pemuda tahun 45, begitu idealisnya pemikiran mereka, begitu kritinya sikap mereka yang semakin memancarkan mutiara yang tersimpan rapi dalam dirinya. Yang kala itu, tak dapat dihargai hanya dengan recehan sen. Yang mau dan mampu menyuarakan apa yang mereka kehendaki, melantangkan apa yang menjadi milik bangsa ini kepada arang melintang. Itulah pemuda, yang dengannya bangsa Berjaya, dengannya bangsa mengenal dirinya sendiri.
            Begitulah seharusnya pemuda, ahh . . . kita tak akan membandingkan dan bukan untuk menyalahkan pemuda hari ini atau menyindir suatu bagian dari negeri ini yang kita anggap salah atas keadaan. Inilah, saatnya pemikiran sebagai seorang yang idealis terhadap tujuannya, optimis terhadap targetnya, dan peka terhadap apa yang ada disekitarnya kita mulai. Mulai untuk memutar setir bangsa ini dengan pelan dan terarah, bukan untuk secepat cepatnya memutar setir itu.
            Ada hal special yang harus kita tahu tentang pemuda, yang kita harus pahami bersama, bahwa pemuda menjadi satu elemen besar untuk mempengaruhi bangsa ini, pemuda menjadikan diri sebagai role model perkembangan bangsa. Kebiasaanlah yang perlu dibangun, kebiasaan berbuat suatu yang bermakna baik bagi orang lain. Berarti bahwa, setiap langkah yang ditempuh pemuda itu memutar pula stir kemudi bangsa ini ke jalan yang lebih halus. Inilah step penting dalam mendalami apa yang dibutuhkan dan menjadi problema besar di setap kalangan muda hari ini.
Seperti layaknya pemuda hedonis, pasti para pemuda yang lain mengungkapkan kata “ terus gue ngelakuin ini dapet apa ? “. Sebuah pertanyaan yang bisa saja menghentikan gerak kita, berhenti menyokong mereka atau bahkan memarahi mereka. Karena kita menganggap mereka tidak memahami konsep yang kita bawa dan betapa besar keuntungan bagi mereka.
Dan inilah tugas pertama dalam usaha mengerahkan kekuatan pemuda. Dalam setiap pehamanan tersebut, perlu kita ketahui bahwa memahamkan kepada pemuda tentang konsep bahwa merekalah sang pilot bangsa hari ini tidak dengan sembarang cara, setiap ucapan setiap pemahaman yang kita curahkan perlu dibungkus dengan corak yang menggairahkan bagi mereka.

No comments:

Post a Comment

Ads Inside Post